Discussion, program reguler JIPFest, mengulas isu-isu di bidang fotografi dan industri kreatif. Edisi ketiga JIPFest menghadirkan enam sesi diskusi, dan semuanya digelar pada akhir pekan di Teater Bulungan. Mulai tahun ini, demi mendukung keberlangsungan festival, JIPFest memberlakukan sistem tiket berbayar untuk beberapa talk show.
JADWAL & LOKASI
Jadwal: 10, 11, 17, 18, 24, 25 September
Lokasi: Teater Bulungan, Jakarta Selatan
TEMA & PEMBICARA
Revival: Yang Kuat Yang Bertahan
Membedah Kuratorial JIPFest 2022
Sabtu, 10 September, 15:00-16:30
Revival, tema utama JIPFest 2022, menyoroti bagaimana manusia atau gagasan bangkit dari keterpurukan, menemukan momentum, menjaring dukungan, juga menggerakkan perubahan. Tema ini juga dipilih demi merefleksikan semangat zaman, ketika bumi berusaha pulih dari efek pandemi. Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Asep Topan
Asep Topan adalah seorang kurator independen dan pengajar seni rupa di Institut Kesenian Jakarta. Dari 2013-2022, dia terlibat sebagai kurator dalam 20 pameran dan proyek seni di dalam dan luar negeri. Dalam kurun itu pula, dia menjabat kurator Museum MACAN (2018-21) dan Wakil Direktur Jakarta Biennale 2017.
Ayos Purwoaji
Ayos, penulis dan kurator, bekerja di bidang sejarah, arsitektur, dan seni rupa. Ia pernah menggarap sejumlah pameran dan proyek kuratorial, antara lain Flux de Mémoire/Arus Memori (2020) dan Jogja Biennale XVI (2021). Ia turut mendirikan Surabaya Contemporary Heritage Council dan tergabung dalam Kelompok Kurator Kampung.
Ng Swan Ti
Swan Ti, Managing Director PannaFoto Institute, merintis kariernya sebagai fotografer pada 2000. Ia pernah terlibat dalam berbagai inisiatif fotografi, antara lain ko-kurator pameran Vision 20/20: Community (Jakopič Gallery, 2020), Erratic Dream (PhMuseum, 2021), Tracing Inherited History (Hong Kong International Photo Festival, 2021).
Moderator: Wahyu Gunawan
Gunawan, Kepala Tim Pengurus Kelas Pagi Jakarta, pernah terlibat dalam beberapa proyek seni, antara lain “Jinayah Siayasah” (2014), Pameran Arsip Arsitektur Harjono Sigit (2015), Pameran Tunggal Suvi Wahyudianto “Homo Sapirin” (2016), serta “Bongkar Muat” (2016).
Dua Wajah NFT
Bijak Teliti Sebelum Transaksi
Minggu, 11 September, 15:00-16:30
Bagi fotografer, non-fungible token menjanjikan level keamanan dan kontrol lebih tinggi, juga akses pasar lebih luas dalam penjualan karya digital. Namun, di sisi lain, dapur sistem NFT yang boros energi mengancam lingkungan. Diskusi ini akan membahas dua wajah NFT tersebut, juga perkembangannya di Indonesia. Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Asih Karnengsih
Sejak 2021, Asih menjabat Chairwoman Asosiasi Blockchain Indonesia, juga Executive Committee ASEAN Blockchain Consortium. Dia memegang gelar MA bidang Marketing Management dari Universitas Mercu Buana, sementara gelar sarjananya di bidang Broadcast Journalism didapat dari Universiti Sains Malaysia.
Weldi Rhadiska
Weldi, alumni program Photography dari Lasalle College Jakarta, adalah seorang digital artist yang telah menjual karyanya sebagai NFT sejak 2021. Dia juga dikenal sebagai pendiri komunitas NFT Monday Art Club. Kini, dia bekerja sebagai Community Manager di Gaspack NFT Launchpad.
Moderator: Dita Alangkara
Dita, Chief Kepala Fotografer Associated Press (AP) Jakarta bureau, telah meliput berbagai berita dan cerita, terutama di Asia-Pasifik. Pada 2014, dia terlibat dalam tim AP yang mengungkap praktik perbudakan di industri makanan laut di Asia Tenggara, sebuah investigasi yang diganjar Pulitzer Prize for Public Service pada 2016.
Foto di Balik Jas Merah
Peran Visual dalam Literasi Sejarah
Sabtu, 17 September, 15:00-16:30
Foto merekam peristiwa dan menyediakan jendela ke masa silam. Tapi membuka arsip tua bukanlah satu-satunya cara untuk memahami sejarah. Dengan pendekatan dokumenter, sejumlah fotografer mencoba menawarkan perspektif alternatif ke masa lalu, dengan melacak jejaknya di masa kini. Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Fransisca Angela
Fransisca adalah seorang pencerita yang menggunakan praktik fotografi, penelitian, dan penulisan. Menggunakan narasi pribadi, pendekatannya kolaboratif dan intim. Banyak karyanya menyentuh cerita manusia dalam kaitannya dengan tempat, relasi, dan memori.
Erly Bahsan
Erly, seorang dosen di Universitas Indonesia dan insinyur teknik sipil, gemar mengeksplorasi fotografi jalanan. Dia mulai bergabung dengan komunitas fotografi jalanan sekitar 2010-an. Pada 2012, dia mendapat Special Mention Award pada ajang Street Photography Asia oleh Invisible Photography Asia.
Muhammad Fadli
Fadli adalah seorang produser dan fotografer dokumenter. Karyanya telah dipamerkan di berbagai festival foto dan dipublikasikan di media internasional. Buku terakhirnya, The Banda Journal (2021), memenangkan Photobook of the Year 2021 Award dari Paris Photo-Aperture Foundation.
Moderator: Andang Iskandar
Andang, dosen Pasca Sarjana di ISBI Bandung, lulus dari program Doktoral bidang Kajian Budaya di Universitas Padjadjaran. Dia mengelola Humanika Artspace. Selain itu, Andang merupakan Ketua Lembaga Sertifikasi Fotografi Indonesia (LESKOFI) dan salah satu pendiri Indonesian Photography Archive.
Narasi Timpang Liputan Perang
Ulah Oknum atau Silap Media?
Minggu, 18 September, 15:00-16:30
Perang di Ukraina memperlihatkan bias dan standar ganda dalam pemberitaan banyak media massa. Warga Ukraina mendapatkan keberpihakan lebih, dalam hal eksposur, perspektif, juga narasi jurnalis, dibandingkan misalnya para korban di Yaman, Suriah, dan Palestina. Apa sebabnya? Dan apa yang perlu dipahami dari fenomena ini? Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Yovantra Arief
Yovantra, Direktur Eksekutif Remotivi, memiliki minat dalam penelitian, advokasi, serta kampanye media dan budaya. Di Remotivi, sebelum menjabat Direktur Eksekutif, dia bertugas sebagai Direktur Konten (2018-2019) dan Kepala Audio Visual (2015-2018).
Raymundus Rikang
Raymundus bekerja sebagai redaktur Desk Nasional Majalah Tempo. Oleh Tempo pula, dia diutus meliput konflik dan migrasi jutaan pengungsi di Ukraina dan Polandia akibat perang Rusia-Ukraina. Sebelumnya, dia terlibat dalam proyek investigasi Pandora Papers yang dikoordinasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Moderator: Mast Irham
Mast Irham menjabat Chief Photographer European Pressphoto Agency (EPA) untuk Indonesia. Dia bergabung dengan EPA pada Agustus 2004. Selama lebih dari 18 tahun berkarya sebagai pewarta foto, dia banyak terlibat dalam peliputan berita politik, ekonomi, bencana, dan olah raga di dalam dan luar negeri.
Pagebluk di Akar Rumput
Sisa Lara Setelah Dua Tahun Pandemi
Sabtu, 24, September, 15:00-16:30
Pandemi berubah menjadi endemi, PPKM turun ke level satu. Sinar terang memang tampak di ujung jalan, tapi Covid masih mewariskan beragam masalah, dari pengangguran, KDRT, hingga naiknya populasi yatim piatu. Malangnya, kisah kaum yang rentan dan terpinggirkan kerap hilang dalam laporan resmi negara. Bagaimana fotografer di Indonesia mendokumentasikan jejak bencana ini? Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Putu Sayoga
Putu, fotografer dokumenter asal Bali, rutin berkontribusi untuk media internasional. Untuk proyek personalnya, dia fokus mengangkat tema pendidikan, budaya, dan politik. Beberapa karyanya pernah dipublikasikan oleh Bloomberg, The New York Times, ZEIT Magazin, Le Monde, dan Forbes Asia.
Amal Purnama
Amal, yang bekerja di bidang pemasaran digital, menyukai fotografi dan kerja-kerja kolaborasi di bidang sosial budaya. Dia terlibat dalam proyek Pagebluk di Akar Rumput, tim dokumenter foto Festival Kebudayaan Yogyakarta, Pameran Kisah-Kisah Tanah Manusia, serta Dialog Lensa.
Muhammad Zaenuddin
Zaenuddin, pewarta foto yang bekerja untuk Katadata.co.id, tertarik pada isu lingkungan dan perubahan sosial. Dia pernah mengikuti KELANA Arkademy Project (2019) dan Permata Photojournalist Grant 2021. Pada 2022 karyanya terpilih sebagai Foto Esai Terbaik kategori General News dalam Anugerah Pewarta Foto Indonesia.
Moderator: Eka Nickmatulhuda
Eka, fotografer dokumenter yang berbasis di Jakarta, mengeksplorasi isu kesehatan, lingkungan, serta perempuan. Di luar proyek personalnya, dia bekerja untuk LSM dan media internasional. Eka juga mengelola komunitas Women Photograph Indonesia.
Banyak Karya Sedikit Pekerja
Peran Lembaga Pendidikan Melengkapi Ekosistem Fotografi
Minggu, 25 September, 13:00-14:30
Dari kampus, kursus, hingga komunitas, beragam institusi giat mencetak fotografer. Tapi, demi menciptakan ekosistem fotografi yang sehat, Indonesia butuh beragam profesi “pelengkap,” termasuk kurator, kritikus, desainer pameran, art handler, produser, hingga peneliti. Tugas siapa? Bagaimana melakukannya? Klik di sini untuk memesan tiket.
Panelis:
Pongky Adhi Purnama
Pongky, seorang fotografer komersial dan akademisi fotografi, menjabat sebagai Kepala Program Studi Fotografi di Universitas Trisakti. Dia juga mengajar fotografi di beberapa perguruan tinggi lainnya di Jakarta.
Darwis Triadi
Darwis Triadi adalah seorang fotografer profesional dengan spesialisasi fotografi glamor dan mode. Dia juga merupakan pendiri Darwis Triadi School of Photography, dan kerap menjadi dosen tamu di berbagai universitas negeri maupun swasta di Indonesia. Selain itu, dia telah menerbitkan beberapa buku mengenai fotografi.
Ben Laksana
Ben, mahasiswa doktoral di Victoria University of Wellington, telah bekerja sebagai peneliti dan pendidik untuk berbagai organisasi lokal dan internasional selama lebih dari delapan tahun. Dia juga merupakan salah satu pendiri Arkademy Project.
Moderator: Muhammad Azmi
Azmi, fotografer profesional asal Bandung, merupakan pendiri fileacademy.id, platform kewirausahaan dan edukasi fotografi. Dia juga dikenal sebagai inisiator Konferensi Photopreneur Indonesia NIIS (Newness Idea and Integrated Smart).
Jika memiliki pertanyaan, hubungi program@jipfest.com atau 0813-1038-7844 (Bulan).
JIPFest berlangsung dari 9-25 September 2022 di Blok M, Jakarta. Festival ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta. Seluruh partisipan, bintang tamu, panitia, dan pengunjung festival diwajibkan telah menerima vaksin Covid sebanyak tiga dosis.