Mulai dari proses panggilan terbuka, proses kurasi hingga pameran berlangsung, keduanya akan berkerja sama untuk merepresentasikan COEXISTENCE dalam JIPFest 2025.

Chelsea Chua
Chelsea Chua adalah seorang pekerja budaya yang tertarik pada hubungan manusia dengan foto dan penciptaan foto, serta bagaimana hal tersebut mendukung praktik kesenian. Sebagai Direktur Program di Objectifs Centre for Photography and Film (Singapura), ia bertanggung jawab atas pengawasan program dan pameran, serta memimpin inisiatif pengembangan di pusat tersebut, seperti Objectifs Documentary Awards dan Curator Open Call. Ia juga bekerja secara langsung dengan seniman, fotografer, kurator, pembuat film, serta entitas budaya lainnya di seluruh Asia Tenggara untuk mengembangkan proyek-proyek seperti pameran, diskusi, lokakarya, dan program mentorship. Ia pernah menjadi anggota panel seleksi untuk acara seperti Singapore Shorts (2021) dan FotomotoPH (2024), serta memberikan presentasi dan mengadakan lokakarya di platform regional seperti Angkor Photo Festival, FotomotoPH, dan Hong Kong International Photography Festival.

Yoppy Pieter
Yoppy Pieter adalah seorang visual storyteller, edukator, dan kurator independen yang berbasis di Jakarta. Ia kerap melakukan eksplorasi secara intim melalui pendekatan empatik pada topik seputar identitas, gender, konservasi lingkungan, dan kesehatan.

Karirnya dimulai saat ia mengikuti lokakarya yang diadakan oleh PannaFoto Institute, yang membuka peluang perdananya pada dunia fotografi internasional. Tahun 2015 ia berkesempatan mendapatkan Erasmus Huis Fellowship dan berhasil merampungkan residensi di NOOR Images di Amsterdam. Dua tahun kemudian ia terpilih untuk ikut 6×6 Global Talent Program yang diadakan oleh World Press Photo Foundation, kemudian pada 2019 ia menjadi fotografer Indonesia pertama yang berhasil mengikuti Joop Swart Masterclass. Tahun 2023, ia dinobatkan sebagai salah satu National Geographic Explorer dan menerima hibah dari National Geographic Society.

Karya fotonya sudah dipamerkan di berbagai pameran termasuk Jakarta Photo Summit, Jakarta Biennale, Mt. Rokko International Photo Festival, dan pameran SPECTROSYNTHESIS II. Tahun 2016 ia melansir buku foto berjudul Saujana Sumpu, dan di 2018 ia menjadi salah satu pencetus Arkademy, platform yang mengajak penggiat fotografi melihat fotografi sebagai alat untuk introspeksi dan kritik sosial. Hingga kini, selain aktif sebagai fotografer, ia juga seringkali menjadi pengajar di PannaFoto Institute.