Mulai dari AI, praktek fotografi di dunia komersil, dokumenter, dan musik, hingga strategi finansial di dunia photography, akan dibahas dalam program diskusi di JIPFest 2025.

Tahun 2025, JIPFest menghadirkan 6 sesi diskusi, semuanya digelar di akhir minggu selama pelaksanaan festival. Demi mendukung keberlangsungan festival, JIPFest memberlakukan sistem tiket Daily Pass atau 10-Days Pass untuk mengakses Exhibition, Indonesia Photo Fair, Projection Night, dan semua program Talk Show di Galeri S. Sudjojono.

SABTU, 13 SEPTEMBER 2025, 13.00 – 14.00 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

COEXISTENCE: Tema Kuratorial JIPFest 2025
COEXISTENCE, tema JIPFest 2025, membuka ruang bagi refleksi atas cara-cara kita hidup berdampingan di tengah perbedaan dan perubahan. Tim kurator telah memilih 21 karya fotografi dan multimedia dari 13 negara untuk dipamerkan. Para kurator akan berbagi ide, pendekatan artistik, dan pertimbangan konseptual di balik pameran. Diskusi ini menjadi kesempatan untuk menelusuri bagaimana gagasan besar tentang kebersamaan diterjemahkan ke dalam keputusan kuratorial dan presentasi karya di ruang pamer.

Pembicara:
Chelsea Chua
Chelsea Chua adalah pekerja budaya dan Direktur Program di Objectifs Centre for Photography and Film, Singapura. Ia mengawasi program, pameran, serta inisiatif seperti Documentary Awards dan Curator Open Call, dan aktif bekerja sama dengan seniman serta entitas budaya di Asia Tenggara. Pengalamannya mencakup menjadi panel seleksi di ajang regional dan berbagi pengetahuan lewat presentasi maupun lokakarya di berbagai festival fotografi internasional. @Chelseachua

Yoppy Pieter
Yoppy Pieter adalah visual storyteller, edukator, dan kurator independen berbasis di Jakarta dengan fokus pada isu identitas, gender, lingkungan, dan kesehatan. Ia pernah mengikuti residensi di NOOR Images Amsterdam, terpilih dalam 6×6 Global Talent Program dan Joop Swart Masterclass, serta menjadi National Geographic Explorer (2023). Karyanya telah dipamerkan di berbagai festival internasional, ia meluncurkan buku foto Saujana Sumpu (2016), mendirikan Arkademy (2018), dan aktif mengajar di PannaFoto Institute. yoppy-pieter.com

Moderator:
Okky Ardya
Okky Ardya adalah editor dan fotografer dokumenter berbasis di Jakarta. Memulai karier sebagai reporter di Kompas Gramedia dan editor majalah CONCEPT, ia kemudian beralih menjadi pekerja lepas dan menekuni fotografi. Ia mengikuti berbagai lokakarya, memperoleh beasiswa internasional, dan mengerjakan proyek jangka panjang tentang tenaga kerja migran dan hak asasi manusia. Saat ini, ia bekerja di The Jakarta Post. okkyardya.com

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

SABTU, 13 SEPTEMBER 2025, 16.00 – 17.00 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

Perjalanan Imaji
Bagaimana sebuah ide sederhana dapat tumbuh menjadi karya fotografi yang sarat makna dan kekuatan visual? Sesi ini menyoroti pentingnya proses mengonsepkan visual, dari menemukan gagasan awal, merangkai narasi, hingga mengeksekusinya menjadi karya yang mampu menyampaikan pesan mendalam. Sebuah tema yang reflektif, kritis, sekaligus inspiratif.

Pembicara

Jerry Aurum
Jerry adalah fotografer, videografer, desainer grafis, dan konsultan komunikasi yang telah berkarya sejak 1999. Ia dikenal lintas genre, memotret untuk National Geographic, iklan dan brand ternama, serta kerap menjadi juri kompetisi internasional. Karyanya meraih berbagai penghargaan bergengsi.  Ia tampil di sejumlah program televisi, menggelar ratusan workshop, dan menerbitkan empat buku. jerryaurum.com

Moderator:
Ario Wicaksono
Ario Wicaksono, seorang pemasar kreatif dan strategis yang memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman di industri kreatif. Ario telah mengelola dan mengembangkan lebih dari 100 jam kerja di berbagai bidang, seperti produser eksekutif, pengembangan bisnis, dan strategi pemasaran. Kemampuannya untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan merupakan keahliannya.

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

MINGGU, 14 SEPTEMBER 2025, 13.00 – 14.00 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

Fotografi dalam Bayangan AI
Bagaimana kecerdasan buatan membentuk ulang cara kita memandang dan memproduksi fotografi? Sesi ini tidak hanya menyoal kecanggihan teknologi atau tren visual terbaru, tetapi juga mengupas dampak sosial, budaya, dan ekonomi yang mengiringinya. Dengan menempatkan fotografi dan fotografer di persimpangan era AI, diskusi ini mengajak peserta menelaah persoalan yang muncul sekaligus membayangkan kemungkinan masa depan dunia visual di tengah laju teknologi buatan.

Pembicara
Budi N.D. Dharmawan
Budi N.D. Dharmawan adalah penulis independen yang berbasis di Yogyakarta dan telah menekuni fotografi sejak awal 2000-an. Setelah berkarier sebagai juru foto dokumenter lepas, ia kini lebih fokus pada penelitian dan penulisan yang menelaah relasi fotografi dengan masyarakat serta berbagai disiplin lain, seperti sejarah, media, seni, pendidikan, dan kebudayaan. Selain itu, ia juga aktif mengkurasi pameran, menyunting, dan menerjemahkan. budinddharmawan.com

Heret Frasthio
Heret Frasthio adalah fotografer asal Jakarta yang memulai karir sejak tahun 2000. Ia dikenal lewat karya fashion dan fotografi komersial yang sempat mendominasi billboard ibu kota. Hingga kini ia masih dipercaya menangani berbagai brand besar serta agensi ternama. Pada 2014, ia mendirikan Elders Company, merek yang lahir dari kecintaannya pada roda dua dan subkultur motor, dan kini aktif memadukan fotografi, fashion, serta scooter culture dalam karyanya. @haretf

Moderator:
Tasya Bintang
Tasya Bintang, seorang fotografer paruh waktu yang kerap mengeksplorasi perannya dalam industri kreatif. Pernah menjadi bagian dari PannaFoto Mentorship di tahun 2017 dan terlibat dalam JIPFest, saat ini Tasya tengah bekerja sebagai studio manager di studio desain gemasemesta.co dan arsitektur FFFAAARRR di Jakarta. tasyabintang.com

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

MINGGU, 14 SEPTEMBER 2025, 14.30 – 15.30 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

Di Balik Kilau Nikel: Potret Buram Transisi Energi
Isu korupsi dalam kebijakan iklim kian menonjol, terutama di balik narasi transisi energi dan pembangunan berkelanjutan, dengan industri mineral kritis seperti nikel. Fotografi hadir sebagai medium kuat untuk membuka realitas di lapangan dan menghadirkan pengalaman visual yang menyentuh publik. Dengan kedekatan emosional pada cerita yang mereka abadikan, komunitas fotografi memiliki peran strategis dalam menyuarakan persoalan sosial dan lingkungan.

Pembicara:
Adlun Fiqri
Adlun Fiqri, lahir dan besar di Halmahera, mengawali ketertarikannya pada fotografi dokumenter saat aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mantra, dengan fokus pada isu lingkungan dan budaya. Selain berkarya, ia juga terlibat sebagai fasilitator komunitas di berbagai organisasi lingkungan hidup, serta menginisiasi Fakawele Project di Halmahera Tengah, sebuah upaya pendokumentasian kampung sekaligus penguatan peran pemuda kampung. @adlunfiqri

Muhammad Fadli
Muhammad Fadli (lahir 1984) adalah fotografer dokumenter dan produser berbasis di Jakarta. Lahir di Sumatera Barat, ia memulai karier sebagai jurnalis foto sebelum fokus sebagai freelancer pada isu sejarah, budaya, lingkungan, dan sosial. Karyanya telah dipublikasikan di National Geographic, The Wall Street Journal, TIME, dan Rest of World, serta dipamerkan di berbagai festival internasional. Ia pernah menjadi juri World Press Photo (2020) dan menerbitkan dua buku: Rebel Riders (2018) dan The Banda Journal (2021, bersama Fatris MF), yang meraih Penghargaan Buku Foto Terbaik Paris Photo–Aperture Foundation 2021. muhammadfadli.com

Seira Tamara
Seira adalah peneliti berlatar belakang hukum yang bekerja di Indonesia Corruption Watch, dengan fokus pada korupsi politik. Ia aktif membangun jaringan antikorupsi di berbagai daerah serta terlibat dalam advokasi Pemilu 2024 terkait keterbukaan informasi kandidat, representasi perempuan, dan kecurangan pemilu. Pada periode yang sama, ia memimpin riset dan pemantauan soal lemahnya regulasi serta pendanaan kampanye yang berkontribusi pada maraknya korupsi pejabat publik. @sieratamara

Moderator:
Umanitya Fitri Hanryana
Umanitya, atau Nitya, berlatar belakang pendidikan filsafat di Universitas Indonesia dan kini bekerja di sebuah NGO di Jakarta yang berfokus pada isu antikorupsi. Sejak 2019, ia terlibat dalam kampanye terkait perempuan dan lingkungan, dengan pengalaman di bidang media dan kampanye publik. Ia juga aktif mengadvokasi isu korupsi iklim, dan menekuni penyuntingan audio-visual sebagai medium bercerita serta sarana kampanye sosial. @nityafh

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

SABTU, 20 SEPTEMBER 2025, 13.00 – 14.00 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

Keberlanjutan Finansial dalam Fotografi
Di balik kekuatan karya visual, tersimpan tantangan besar tentang bagaimana fotografer dapat menopang kehidupannya dari praktik berkarya. Dalam lanskap industri yang terus berubah, dari meredupnya ruang editorial hingga dinamika algoritma media sosial, pertanyaan mengenai nilai dan keberlanjutan kerja fotografi menjadi semakin mendesak. Sesi ini membuka ruang diskusi tentang strategi keuangan yang berkelanjutan, mulai dari diversifikasi sumber pemasukan, kolaborasi lintas sektor, hingga membangun nilai jangka panjang bagi praktik visual yang independen.

Pembicara:
Metta Setiandi
Metta Setiandi adalah seniman multidisiplin yang mengeksplorasi tema antropologi sosial dan identitas leluhur melalui berbagai medium seni dan desain. Karyanya berfokus pada koneksi manusia, pertukaran budaya, dan pengalaman hidup, sekaligus mengajak orang lain menelusuri nuansa warisan serta rasa memiliki. Dengan praktik yang intim namun luas, ia menghadirkan narasi yang berakar pada pemahaman bersama dan semangat kebersamaan. mettasetiandi.com

Adryanto Saputro
Adryanto Saputro adalah spesialis keuangan dan perpajakan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, meliputi akuntansi korporat dan konsultasi perpajakan. Saat ini ia menjabat sebagai Manajer Senior Keuangan, Akuntansi, dan Perpajakan di IT Cybersecurity Consultants. Ia meyakini bahwa kejelasan finansial dapat memberdayakan seniman untuk berfokus pada hal terpenting: menciptakan karya yang abadi. @adrysaputro

Moderator:
Yusni Aziz
Yusni Aziz adalah entrepreneur fashion dengan latar belakang arsitektur, edukasi, dan fotografi. Sejak empat tahun lalu, ia mengembangkan WALC (Walking Canvas), sebuah brand kaos kaki premium yang menggabungkan kenyamanan dengan sentuhan estetik multidisiplin. Melalui WALC, ia menjadikan kaus kaki sebagai medium bercerita sekaligus kanvas ekspresi, menghadirkan perspektif unik lewat kolaborasi dengan berbagai brand dan seniman Indonesia. @yusniaziz

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

MINGGU, 21 SEPTEMBER 2025, 13.00 – 14.00 WIB, GALERI S. SUDJOJONO

Di Balik Panggung Fotografi Musik dan Pertunjukan
Di balik gemerlap panggung dan dentuman musik, dunia kerja fotografer panggung penuh tekanan, akses terbatas, dan tuntutan menangkap momen dalam hitungan detik. Bagaimana kita melihat lebih luas hubungan mutualisme antara musik dan fotografi? Diskusi ini menyoroti posisi fotografer dalam industri musik yang komersial dan terotomatisasi, relasi  antara musik dan fotografi, serta membongkar isu etika kerja, hak cipta, dan strategi bertahan hidup di balik kamera.

Pembicara:
Arum Dayu
Arum Dayu adalah seniman multidisiplin berbasis di Bandung yang praktiknya mengeksplorasi keibuan, narasi sosial, dan kesetaraan gender di Indonesia. Berbekal latar belakang jurnalisme foto dan seni visual, ia bekerja melintasi fotografi, video, pertunjukan, dan suara untuk menelusuri pengalaman hidup serta memori kolektif, seringkali berinteraksi dengan komunitas lokal dan ruang domestik. Karyanya telah dipamerkan dalam pameran, lokakarya, dan residensi di Indonesia maupun luar negeri, dan ia juga aktif di dunia musik sebagai anggota “Tetangga Pak Gesang” dan “Syarikat Idola Remaja.” @aumdayu

Narendra Kameshwara
Narendra adalah fotografer profesional yang berspesialisasi pada panggung musik dan skateboarding. Ia menjadi Official Photographer untuk konser dan festival lokal maupun internasional, termasuk Djakarta Warehouse Project, We The Fest, dan Joyland Festival, serta bekerja dengan promotor musik seperti Ismaya Group, PK Entertainment, Friedrice Entertainment, dan Plainsong Live. Dengan pengalaman luas di dunia musik dan skateboarding, Narendra mengabadikan momen-momen dinamis dan epik melalui lensanya. @nareend

Rendy Pandugo
Rendy Pandugo adalah penyanyi dan pencipta lagu asal Medan yang besar di Surabaya. Ia memulai karier musiknya melalui SoundCloud, menampilkan kemampuan bernyanyi dan bermain gitar, dan merilis album debut The Journey pada 2017 dengan hits “I Don’t Care” yang memperkenalkannya ke industri musik Indonesia. Pada 2021, ia meluncurkan EP See You Someday dan kemudian mendirikan labelnya sendiri, P.O.P Records, merilis beberapa lagu berbahasa Indonesia pada 2023. Saat ini, Rendy aktif memproduksi lagu di studio rumahnya dan berkolaborasi dengan artis seperti Bernadya, Sal Priadi, The Lantis, dan Rony Parulian. @rendypandugo

Moderator:
Rangga Kuzuma
Rangga Kuzuma adalah seniman visual dengan latar belakang komunikasi dan multimedia, yang berperan sebagai fotografer, seniman grafis, dan direktur seni. Ia telah bekerja sama dengan sejumlah musisi Indonesia seperti Hara, Frau, Paduan Suara Dialita, Chriss Derek, dan Reruntuh, serta lebih dari satu dekade aktif mengarsipkan profil seniman dan pameran seni di Indonesia. Sejak 2021, Rangga menjadi bagian dari Kongsi 8 di Jatinegara, ruang berkarya yang menjadi rumah bagi inisiatif seperti Bunga Zine Fest, Irama Bunga, dan berbagai program kreatif lainnya. @ranggakuzuma

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Dapat diakses dengan memesan Talk Show Pass.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di program@jipfest.com atau +62 822-3781-3948 (Vickram).

JIPFest akan berlangsung pada 12–21 September 2025 di Taman Ismail Marzuki. Festival ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Pusat, serta Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.