Jakarta, 3 Juli 2019 – Edisi perdana Jakarta International Photo Festival (JIPFest) 2019 merayakan fotografi melalui 64 acara yang menampilkan 70 figur industri dari dalam dan luar negeri di 17 lokasi seputar Jakarta Pusat. Dengan pusat seni budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai lokasi utamanya, pesta fotografi ini diadakan mulai 25 Juni – 9 Juli 2019.

JIPFest adalah platform bagi fotografer dan publik untuk bersua, berdialog, dan bertukar cerita, serta arena bagi proyek-proyek fotografi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Sebagai festival fotografi internasional, JIPFest juga bertekad menyemai dan membawa fotografer Indonesia ke panggung dunia.

Festival yang diselenggarakan oleh PannaFoto Institute ini menampilkan 13 program yang terdiri dari Exhibitions, Fringe, Workshops, Urban Photo Tour, VIP Dinner, Performances, Bazaar, Panel Discussions, Artist Talks, Public Lectures, Portfolio Review, Projection Nights, dan Curators Lab. Tema festival untuk debutnya: Identitas.

Mengusung tema identitas, JIPFest ingin mengeksplorasi bagaimana fotografi memberi pencerahan bagi publik dalam memaknai konstruksi sosial yang membentuk siapa kita dan bagaimana kita berperilaku. Identitas adalah tema yang relevan bagi Indonesia. Memiliki lebih dari 700 bahasa dan 300 grup etnis, ditambah enam agama resmi dan 187 aliran kepercayaan, negara kepulauan terbesar di dunia ini juga merupakan salah satu negara dengan diversitas tertinggi sejagat.

Cristian Rahadiansyah, Festival Director JIPFest 2019 tentang visi festival: “JIPFest lahir dari obrolan santai bersama Ng Swan Ti (fotografer, Managing Director Pannafoto Institute) pada Juni 2018. Dalam setahun, kami menggarap festival ini dengan tiga tujuan utama. Pertama, menciptakan wadah bagi pelaku fotografi dan publik untuk bertemu, bertukar gagasan, berbagi ilmu, dan berkolaborasi. Kedua, menciptakan marketplace bagi pelaku fotografi untuk menjual karya, menawarkan jasa, melebarkan jaringan. Ketiga, kami ingin Indonesia tertera kian jelas dalam peta fotografi internasional. Untuk itu pula kami mendatangkan bintang-bintang asing yang berpengaruh di gelanggang fotografi global. Saya berharap bakat-bakat hebat Indonesia tertangkap radar mereka.”

Dengan visi global, edisi pertama JIPFest melibatkan 70 tokoh industri fotografi, media dan seni dari dalam dan luar negeri, termasuk Anton Ismael (Kelas Pagi), Bambang Bujono (kritikus seni), Cyrille Cartier (mentor jurnalisme asal Kroasia), Erik Prasetya (street photographer), Marina Vitaglione (Panos Pictures, London), Riza Marlon (wildlife photographer), Rony Zakaria (fotografer), Shahidul Alam (TIME Person of the Year 2018, pendiri Pathshala South Asian Media Institute), Teun van der Heijden (spesialis buku foto asal Belanda), Veejay Villafranca (fotografer dan mentor asal Filipina) dan Zhuang Wubin (kurator, penulis asal Singapura).

JIPFest hadir di 17 lokasi seputar Jakarta Pusat, mengisi ruang-ruang publik, di antaranya Taman Menteng, Sarinah, Taman Ismail Marzuki, Goethe-Institut, IFI, ruang seni Rubanah, Artotel Thamrin, dan restoran Tugu Kunstkring Paleis. Salah satu program festival, Pameran Foto, menjaring karya buatan 255 fotografer asal 31 negara melalui proses open call, yang kemudian diseleksi menjadi 36 fotografer asal 17 negara. Ditambah peserta jalur undangan khusus, pameran JIPFest menampilkan karya dari 44 fotografer asal 18 negara.

Mayoritas kegiatan dalam JIPFest terbuka GRATIS untuk umum, termasuk Projection Night, semacam layar tancap yang menampilkan karya fotografi; Artist Talk untuk pembahasan karya fotografi; serta Panel Discussion yang mendiskusikan berbagai isu fotografi global bersama tokoh-tokoh fotografi. Budaya tukar ilmu, kritik dan saran juga dibentuk JIPFest melalui program seperti Curators Lab (pelatihan kurator foto), Workshops (pelatihan keahlian industri fotografi, termasuk pembuatan buku foto dan visual storytelling), serta Portfolio Review (menghadirkan 25 tokoh fotografi, media dan seni untuk memberi kritik konstruktif pada fotografer).

Ng Swan Ti, Program Director JIPFest 2019: “Program JIPFest dirancang untuk mengasah kemampuan pelaku industri fotografi, sekaligus mengundang masyarakat untuk ambil bagian dalam rangkaian acara yang diharapkan dapat menghibur, membuka mata dan memantik diskusi dalam konteks keseharian sebagai warga Jakarta, juga masyarakat Indonesia dan dunia. Sebagai festival, kami juga berusaha menjadi bagian yang langgeng dari kota Jakarta, karenanya JIPFest telah diagendakan sebagai festival rutin yang didukung oleh para pemangku kepentingan industri fotografi.”

JIPFest 2019 bergulir mulai 25 Juni – 9 Juli 2019 di Taman Ismail Marzuki dan sekitarnya. Festival ini didukung antara lain oleh Yayasan Tifa, World Press Photo, CoHive, Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bekraf, Magnum Foundation dan Fujifilm. Jadwal lengkap JIPFest 2019 dapat diakses melalui situs resmi www.jipfest.com dan akun media sosial @jipfest, juga dalam Program Book yang tersedia di 17 lokasi festival.

Kontak Media: press@jipfest-2020.com
Klik di sini untuk mengunduh Siaran Pers
Klik di sini untuk mengunduh Foto Dokumentasi

Tentang JIPFest (Jakarta International Photo Festival)
JIPFest adalah platform bagi fotografer dan publik untuk bersua, berdialog, dan bertukar cerita, serta arena bagi proyek-proyek fotografi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Sebagai festival fotografi internasional pertama di Indonesia, JIPFest juga bertekad menyemai dan membawa fotografer Indonesia ke panggung dunia. Festival yang diselenggarakan oleh PannaFoto Institute ini menampilkan 13 program yang terdiri dari Exhibitions, Fringe, Workshops, Urban Photo Tour, VIP Dinner, Performances, Bazaar, Panel Discussions, Artist Talks, Public Lectures, Portfolio Review, Projection Nights, dan Curators Lab. Tema festival untuk edisi perdananya: Identitas. www.jipfest.com

Tentang Pannafoto Institute
PannaFoto Institute, penyelenggara JIPFest, adalah organisasi non-profit yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 2006 oleh Sinartus Sosrodjojo dan timnya, PannaFoto Institute berfungsi sebagai platform untuk pendidikan dan menumbuhkan pemahaman fotografi melalui program interdisipliner dengan dukungan dari World Press Photo Foundation di Belanda. Sejak didirikan, PannaFoto Institute telah melakukan serangkaian lokakarya fotografi, untuk pewarta foto muda berbakat Indonesia, seminar, diskusi, pameran, dan penerbitan buku foto. pannafoto.org