Diresmikan pada 10 November 1968, Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan pusat kesenian modern pertama di Indonesia. Namanya diambil dari komponis besar yang melahirkan lagu-lagu bersejarah seperti Indonesia Pusaka, Gugur Bunga, serta Halo, Halo Bandung.

Fasilitas di TIM meliputi tiga gedung pertunjukan, dua balai pameran, dua area pementasan terbuka, serta gedung arsip dan bioskop. Pusat kesenian ini juga dilengkapi oleh tim kurator (Dewan Kesenian Jakarta), lembaga pendidikan (Institut Kesenian Jakarta), serta lembaga pemikir (Akademi Jakarta).

Selama separuh abad, TIM berperan vital dalam perkembangan seni. Banyak nama besar lahir dan tumbuh, termasuk Koes Bersaudara, Sardono W. Kusumo, W.S. Rendra, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, hingga Srimulat. Selain itu, TIM merupakan ruang pentas utama bagi seniman asing yang melawat Indonesia, contohnya Martha Graham, Alwin Nikolais, dan Pina Bausch. Dengan memilih TIM sebagai lokasi utamanya, JIPFest berharap bisa melahirkan seniman besar dari disiplin fotografi.

Di TIM, JIPFest akan digelar di tiga tempat, yakni Galeri Cipta II, Teater Kecil, dan Plaza Teater Kecil. Khusus pameran foto, karya akan dipamerkan pula di luar TIM, termasuk ruang-ruang publik di Jakarta. Sementara program-program lain seperti Fringe, Urban Photo Tour, dan Workshops akan disebar di tempat-tempat sekitar TIM.

Untuk informasi lebih lanjut, kirimkan surel ke: info@jipfest-2020.com