Jakarta International Photo Festival (JIPFest) 2019 telah memilih 10 orang dari total 37 pendaftar program Curators Lab. Bersama Tim Kurator, mereka akan terlibat dalam kuratorial program Exhibitions dan Projection Nights pada penyelenggaraan festival dari 25 Juni-9 Juli 2019.

Seluruh peserta Curators Lab dipilih oleh dua anggota Tim Kurator: Firman Ichsan dan Ahmad ‘Deny’ Salman. Proses seleksi didasarkan atas beberapa kriteria, termasuk keragaman sudut pandang terhadap tema Identitas, serta potensi proposal untuk diwujudkan menjadi pameran.

Terbuka untuk umum, Curators Lab didesain untuk menumbuhkan salah satu profesi yang vital dalam menyokong ekosistem dunia fotografi—kurator. Dalam program ini,  partisipan akan mengasah kemampuan mengkurasi pameran foto, termasuk menulis catatan kuratorial. 

Kesepuluh peserta Curators Lab berdomisili di lima kota berbeda. Selain fotografer, terdapat akademisi, pengajar, serta pengelola galeri. Berikut profil singkat mereka. 

Agung Prasetya Nugraha

Pria kelahiran Semarang ini pernah menjabat ketua pameran Kelas Pagi Jakarta dan mengikuti residensi Village Video Festival 2016 yang diadakan oleh Jatiwangi Art Factory. agngrha.weebly.com

Budi N.D. Dharmawan

Budi, anggota Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta, pernah menjadi kurator dan penulis untuk pameran Mois de la Photo Yogyakarta dan pameran seni rupa Nandur Srawung #1. budinddharmawan.wordpress.com

Caron Toshiko

Dengan kombinasi latar pendidikan psikologi dan minat pada fotografi, Caron mendalami therapeutic photography. Pada 2014, dia turut mendirikan Gueari Galeri, galeri merangkap penerbit.

Edy Purnomo

Edy aktif menggelar lokakarya fotografi dan pernah berpartisipasi dalam program pelatihan-untuk-pelatih oleh World Press Photo. Dia sudah menerbitkan dua buku foto: PASSING dan WILDTOPIA. equatorimages.com

FX. Damarjati

FX. Damarjati, peraih gelar master dari ISI Yogyakarta, mengajar di Universitas Matana dan Universitas Pelita Harapan. Dia turut mendirikan Galeri Foto Paramata, ruang berkarya dan pameran untuk anak muda.

Prasetya Yudha Dwi Sambodo

Yudha merupakan salah seorang pendiri publikasi foto kolektif SOKONG! Dia sudah dua kali menggelar pameran tunggal: Mengeja Rumah (2018) dan Self Portrait Tentang Kehilangan (2016). unmutualminichip.blogspot.com

Rosa Panggabean

Rosa pernah menerima penghargaan Anugerah Pewarta Foto Indonesia, serta mengikuti Erasmus Huis Fellowship di Amsterdam. Buku foto karyanya, Exile, terbit pada 2014. rosapanggabean.com

Sari Asih Joedawinata

Sari Asih, inisiator Bandung Photo Showcase, pernah berpartisipasi dalam Singapore Biennale 2013 dan Xishuangbanna Photo Festival 2014. Tahun ini, dia menjabat kurator InSumatra Festival. sariasih.squarespace.com

Taufan Wijaya

Usai bekerja sebagai pewarta foto untuk Kompas Gramedia, Taufan bekerja sebagai fotografer lepas dan pengajar di Universitas Multimedia Nusantara. Dia telah menghasilkan dua buku foto. taufanwijaya.com

Toto Santiko Budi

Belajar fotografi secara autodidak, pria asal Surabaya ini pernah bergabung dalam agensi JiwaFoto dan kini bekerja sebagai fotografer lepas dengan fokus dokumenter, jurnalistik, dan travel. totosantiko.com