JIPFest 2022 menampilkan lima sesi Artist Talk, semuanya digelar pada akhir pekan di Teater Bulungan. Mulai tahun ini, demi mendukung keberlangsungan festival, JIPFest memberlakukan sistem tiket berbayar untuk beberapa talk show.

Arsip Arif Furqan

SABTU, 10 SEPTEMBER, 13:00-14:30

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Klik di sini untuk memesan tiket gratis.

Family to Nation oleh Arif Furqan
Memanfaatkan arsip domestik keluarga Indonesia, Family to Nation menghidupkan narasi pinggiran dari sebuah bangsa. Proyek kuratorial ini mensimulasikan ruang untuk mengakses dokumentasi yang dianggap “minor,” sekaligus membuka kesempatan kepada generasi saat ini untuk mengkaji ulang narasi (kesejarahan) versi rakyat biasa.

Arif Furqan
Arif adalah seorang pengajar, peneliti, dan fotografer. Dia adalah eksponen Flock Project, kolektif yang mengeksplorasi kemungkinan medium cetak fotografi. Pada 2021 Arif menerima Prince Clauss Seed Award untuk proyek Unhistoried, sebuah proyek berbasis arsip foto keluarga Indonesia. 

The Queen Unleashed oleh Meidiana Tahir 
The Queen Unleashed mengisahkan Dania, seorang transpuan yang melewati lingkungan sarat siksaan emosional, hingga akhirnya berhasil bangkit menjadi sosok yang bangga dengan diri sendiri.

Meidiana Tahir 
Meidiana, fotografer asal Jakarta, berusaha menghadirkan narasi visual menarik melalui perspektifnya yang jujur dan unik. Dibekali oleh latar akademis di bidang politik dan hasrat tak terbatas untuk fotografi, dia menggunakan nilai tersebut sebagai media katarsis dalam mengekspresikan pikirannya yang rumit dan bising.

Photo: Nick Hannes

MINGGU, 11 SEPTEMBER, 13:00-14:30

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket gratis.

Documentary Photography as A Social Critique oleh Nick Hannes
Nick memakai ironi metafora visual dalam merumuskan kritik terhadap masyarakat konsumer neoliberal. Dalam sesi ini, dia akan memberi gambaran praktik fotografinya melalui proyek buku bertema bekas wilayah Uni Soviet, Laut Mediterania, serta Dubai. Selain itu, dia akan memperlihatkan cuplikan dari karya yang sedang digarapnya, ‘New Capitals.’ 

Nick Hannes
Usai delapan tahun bekerja sebagai pewarta foto, Nick Hannes beralih fokus menggarap proyek-proyek dokumenter jangka panjang. Seri foto Garden of Delight karyanya diganjar Magnum Photography Award 2017. Dia telah membuat empat buku: Red Journey, The Continuity of Man, Garden of Delight, dan An Unexpected Lesson in Joy.

Photo: Akshay Mahajan

SABTU, 17 SEPTEMBER, 13:00-14:30

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket gratis.

People of Clay oleh Akshay Mahajan
Dalam People of Clay, Akshay melawat Assam, India, di mana Brahmaputra melengkung. Memakai lagu-lagu lokal sebagai peta, dia mengukir identitas pribadi baru dan lamat-lamat dalam upaya memahami bagaimana cerita rakyat melampaui batas-batas genre dan geografi, terus tersembunyi di antara ingatan, tradisi, dan kehidupan sehari-hari.

Akshay Mahajan
Akshay, seniman asal Goa, memiliki fokus pada dokumenter sosial. Keterlibatan profesionalnya dalam seni visual juga dilakukan melalui menulis, mengajar, dan kurasi. Pada 2008, dia terlibat dalam pendirian Blindboys.org. Akshay juga menjabat anggota redaksi foto PIX Quarterly serta kurator Goa Photo dan Serendipity Arts Festival.

Photo: Riska Munawarah

MINGGU, 18 SEPTEMBER, 13:00-14:30

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Klik di sini untuk memesan tiket gratis.

Land of the Sea oleh Irene Barlian
Dalam Land of the Sea, Irene Barlian mendokumentasikan dampak perubahan iklim di sepanjang pantai utara Jawa, dengan fokus menyampaikan narasi dari perspektif perempuan dan menggali kearifan lokal dalam mitigasi problem lingkungan.

Irene Barlian
Irene Barlian, fotografer dokumenter independen yang menetap di Jakarta, fokus menggarap cerita bertema sosial, lingkungan, budaya, dan perempuan. Karyanya pernah diterbitkan oleh The New York Times, Los Angeles Times, dan Vice, serta dipamerkan dalam pameran bersama di Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Swiss, serta Yunani.

Tricky oleh Riska Munawarah
Riska, yang lahir dan menetap di Aceh, gemar memotret episode-episode spontan yang dilihat dan dialaminya sehari-hari. Dalam Tricky, dia mengisahkan bagaimana warga setempat bersiasat dalam menghadapi aturan syariah Islam dan budaya lokal.

Riska Munawarah
Riska adalah fotografer dokumenter asal Aceh. Karya-karyanya pernah ditampilkan di sejumlah pameran dan festival, termasuk Tanah Retak oleh PFI Aceh dan Solo Photo Festival. Pada 2019, dia mengikuti Permata Photojournalist Grant, kemudian Balik Layar Mentorship 2021-2022.

Photo: Setyo Manggala Utama & Collaborators

SABTU, 24 SEPTEMBER, 13:00-14:30

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Klik di sini untuk memesan tiket gratis.

Lensa Anak Terminal oleh Setyo Manggala Utama & Collaborators
Selama pandemi Covid, saat mayoritas sekolah beralih ke kelas daring, anak-anak di sekitar Terminal Depok sulit beradaptasi dengan perubahan ini lantaran mahalnya gajet yang layak atau akses internet yang mumpuni. Merespons kondisi itu, Setyo menggagas Lensa Anak Terminal, sebuah komunitas yang memberi kelas visual kreatif demi membantu anak-anak mengaktualisasikan diri melalui fotografi dan pembelajaran kreatif lainnya.

Setyo Manggala Utama
Setyo adalah seorang peneliti sosial, fotografer, dan pendiri Lensa Anak Terminal, sebuah komunitas belajar bagi anak-anak di sekitar Terminal Depok dengan misi emansipasi melalui seni kreatif visual. Lensa Anak Terminal juga berupaya meningkatkan kesadaran publik akan hak anak atas pendidikan.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: program@jipfest.com atau 0813-1038-7844 (Bulan). JIPFest berlangsung dari 9-25 September 2022 di Blok M, Jakarta. Festival ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.