Proyek Jangka Panjang, oleh Espen Rasmussen
Sabtu, 10 September, 17:00-18:30, Teater Bulungan

Espen akan berbagi tentang beberapa proyek jangka panjangnya, contohnya TRANSIT, di mana dia mendokumentasikan kaum pengungsi di penjuru bumi; serta White Rage, sebuah investigasi atas elemen sayap kanan dalam perpolitikan Eropa. Lewat kisah-kisah ini pula, dia akan memperlihatkan cara mengubah ide menjadi proyek yang tuntas, bagaimana bekerja dari tataran gagasan hingga eksekusi lapangan, juga bagaimana mengupayakan agar karya diterbitkan dan dipamerkan.

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket.

Espen Rasmussen
Espen adalah anggota agensi foto VII, redaktur foto dan produser digital untuk surat kabar VG, serta dosen lepas di Oslo University College dan Bilder Nordic School of Photography. Karyanya pernah diganjar beragam penghargaan, termasuk tiga penghargaan dari World Press Photo, beberapa penghargaan Picture of the Year International (POYi), serta 45 penghargaan dalam Norwegian Picture of the Year.

Bercerita & Berkolaborasi Lintas-Medium, oleh Anaïs López
Minggu, 11 September, 17:00-18:30, Teater Bulungan

Dalam proyek besar terakhirnya, The Migrant, seniman Belanda Anaïs López mengeksplorasi beragam medium—dari audio, video, teks, ilustrasi, hingga fotografi—untuk mengisahkan seekor burung dan hubungan kompleks antara manusia dan satwa. Dalam kuliah umum ini, dia akan berbagi panduan dan formula yang diperlukan untuk menceritakan sebuah kisah, resep untuk memaksimalkan varian medium dan disiplin ilmu dalam sebuah proyek, serta bagaimana berkomunikasi dengan audiens yang tepat.

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket.

Anaïs López 
Anaïs, seorang artis visual dan pencerita yang menetap di Amsterdam, diganjar Director Guild Award kategori best digital storytelling untuk proyek terakhirnya, The Migrant. Sementara buku terakhirnya menyabet penghargaan kategori best self-published book dalam Photo Espana. Anaïs juga menerima gelar Master Storyteller dari Narrative Journalism Foundation.

Kisah Pembuatan A History of Photography in Indonesia, oleh Brian Arnold
Sabtu, 17 September, 17:00-18:30, Teater Bulungan

Buku terbaru Brian Arnold, A History of Photography in Indonesia: From the Colonial Era to the Digital Age, berisi kumpulan esai para seniman, sejarawan, kurator, dan antropolog dari penjuru bumi, dan mereka secara kolektif menelusuri perkembangan medium fotografi di Nusantara. Dalam kuliah umum ini, Brian akan mengulas bukunya, termasuk proses pemilihan esai dan kontributor, koleksi yang dipakai untuk menggambarkan tiap bab, serta tujuan utamanya menyusun antologi ini.

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket.

Brian Arnold
Brian, fotografer dan edukator yang menetap di New York, memiliki gelar MFA bidang fotografi dari Massachusetts College of Art. Foto-foto karyanya dikoleksi oleh sejumlah museum bergengsi, termasuk Chicago’s Museum of Contemporary Photography, Denver Art Museum, serta National Gallery of Australia.

Penerbitan Independen, oleh Yumi Goto
Minggu, 18 September, 17:00-18:30, Bulungan Theater

Melalui Reminders Photography Stronghold, Yumi mengasuh beragam lokakarya buku foto sejak 2014. Banyak dumi hasil lokakarya ini menyabet penghargaan internasional, hingga akhirnya diterbitkan. Dalam kuliah umum ini, Yumi akan berbagi kisah-kisah sukses itu, juga berbicara tentang peluang melahirkan penerbit buku independen. Dia juga akan bercerita tentang proses membuat handmade book, dan cara mengubahnya menjadi format yang diperbanyak dan dijual. 

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket.

Yumi Goto
Yumi Goto, yang menetap di Tokyo, adalah seorang independen kurator, editor, peneliti, serta penerbit dengan fokus pengembangan pertukaran budaya yang mengatasi batas. Dia juga salah seorang pendiri dan kurator Reminders Photography Stronghold, ruang galeri di Tokyo dengan sistem keanggotaan terkurasi, yang mengakomodasi berbagai kegiatan fotografi.

Jurnalisme Visual di Zaman Otoritarianisme, oleh David Campbell
Sabtu, 24 September, 17:00-18:30, Teater Bulungan

Pergeseran perpolitikan dunia menuju otoritarianisme tengah menghancurkan budaya demokrasi, rumah bagi media yang bebas dan independen. Di sisi lain, revolusi dalam bisnis media terus-menerus menggerogoti infrastruktur jurnalisme. Jika Anda ingin mendokumentasikan peristiwa dan isu kontemporer, bagaimana caranya menghadapi tekanan ganda itu, dan apa yang bisa dilakukan?

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan tiket.

David Campbell
David Campbell menjabat Managing Editor VII Insider dan Project Consultant VII Foundation. Sebelumnya, dia bekerja sebagai Director of Programs and Outreach di World Press Photo Foundation. David, yang menyandang gelar Ph.D. bidang hubungan internasional, giat meneliti, menulis, dan mengajar tentang kekuatan dan dampak cerita visual dalam media kontemporer.

Fotografi: Antara Etika dan Sejarah, oleh Seno Gumira Ajidarma
Minggu, 25 September, 15:00-16:30, Teater Bulungan

Keputusan untuk menghapus atau membiarkan rokok dalam foto ikonis Chairil Anwar karya Baharudin Marasutan memicu polemik tentang batasan manipulasi foto dan fungsi foto sebagai fakta sejarah. Memakai foto ini sebagai studi kasus, Seno akan membedah persilangan etika dan sejarah dalam fotografi.

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Klik di sini untuk memesan tiket.

Seno Gumira Ajidarma
Seno mengenal fotografi pertama kali di Institut Kesenian Jakarta. Beberapa karyanya pernah dipamerkan, termasuk dalam Discovery Japan (1999), Jejak Mata (2001-2004), Sembilan Wali & Siti Jenar (2008). Mantan Rektor IKJ ini sudah menulis sejumlah buku fiksi dan non-fiksi. Dua buku terakhirnya ialah Kalacitra: Kumpulan Esai Fotografi dan Kisah Mata: Fotografi antara Dua Subjek.

JIPFest berlangsung dari 9-25 September 2022 di Blok M, Jakarta. Festival ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.