Photo by Ton Hendriks

Zaman ketika medium cetak menjadi saluran utama presentasi fotografi – khususnya dokumenter – sudah berlalu. Dalam praktik pameran hari ini, proyeksi gambar statis dan bergerak, teks dengan animasi, data realtime dari internet, suara, bahkan aroma menyampaikan konteks cerita bersama dengan teks, dokumen, dan objek.

Dalam program lokakarya berdurasi tiga hari, kurator Bas Vroege akan mengeksplorasi beberapa refleksi seputar pameran:

  • Pameran apa, untuk siapa, dan di mana? Beberapa cerita mungkin memerlukan format presentasi museum atau galeri, yang lain lebih pas ditampilkan di jalanan.
  • Pameran sebagai fenomena tersendiri, atau dalam keterkaitan dengan platform lain seperti buku, film, atau online?
  • Apakah kita ingin berinteraksi dengan audiens, mendapatkan tanggapan dari mereka, atau bahkan menerima masukan yang dapat dibagikan lagi; dan interaksi ini diintegrasikan sebagai bagian dari proyek?

TOPIK LOKAKARYA

  • Menjelajahi berbagai format presentasi cerita berbasis fotografi untuk area pameran yang berbeda secara fundamental.
  • Bagaimana menanggapi tuntutan ruang
  • Bagaimana menantang penonton, membuat mereka penasaran, ingin tahu lebih lanjut.
  • Bagaimana mengintegrasikan materi berbasis internet secara efektif, menyediakan data berlapis, bahkan mungkin dinamis. Tak ketinggalan artefak fisik atau suara apa yang dapat berkontribusi pada pengalaman penonton.

PERSYARATAN

  • Peserta memiliki latar belakang fotografi, desain, sejarah (seni), jurnalistik, film, humaniora. Mahasiswa dan pelajar di bidang tersebut dapat mengikuti program ini.
  • Peserta lokakarya sangat dianjurkan untuk menghadiri kuliah umum Bas pada 9 September pukul 17:00 WIB di Teater Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan.

TENTANG MENTOR

Bas Vroege adalah direktur Paradox, sebuah rumah produksi nirlaba untuk fotografi dokumenter multiplatform yang ia dirikan pada 1993. Dalam 30 tahun terakhir, Paradox telah memproduksi pameran, buku, film, situs web, dan aplikasi dengan Stedelijk Museum (Amsterdam) dan Bergen-Belsen Memorial Center (Jerman). Bas pernah menjabat direktur Perspektief, sebuah pusat fotografi di Rotterdam (1985-92), dan Fotografie Biennale Rotterdam (1988-92). Di luar praktik kuratorialnya, ia bekerja sebagai dosen praktik editorial dan kuratorial di Magister Studi Film dan Fotografi Universitas Leiden, Belanda.

DETAIL LOKAKARYA

Jadwal: Senin-Rabu, 11-13 September 2023
Tempat: Kala di Kalijaga, Blok M, Jakarta Selatan
Jumlah peserta: 12
Bahasa pengantar lokakarya: Inggris
Biaya: Rp350.000 (termasuk makan siang harian)

CARA PARTISIPASI

  • Program ini terbuka bagi peserta dari berbagai negara
  • Peserta harus berusia minimal 17 tahun
  • Isi form ini untuk mendaftar. Mentor dan tim JIPFest akan menyeleksi peserta.
  • Manajer program JIPFest akan menghubungi Anda untuk mengonfirmasi keikutsertaan dalam Workshop, juga menginfokan detail pembayaran.

Jika Anda memerlukan info lebih lanjut mengenai program atau saran perjalanan untuk peserta luar negeri, silakan hubungi Tasya di program@jipfest.com atau +62 877-7155-0231 (WhatsApp only).