David Campbell membawakan Public Lecture di JIPFest 2022.

JIPFest 2023 menampilkan lima sesi Public Lecture; semuanya digelar pada akhir pekan di Teater Bulungan. Tahun ini, demi mendukung keberlangsungan festival, JIPFest memberlakukan sistem tiket Talk Show Pass untuk semua program di Teater Bulungan.

SABTU, 9 SEP, 17:00-18:30, TEATER BULUNGAN

Cerita yang Penting – 30 Tahun Proyek Fotografi Independen Tanpa Media
Oleh Bas Vroege

Bas Vroege mendirikan Paradox pada 1993. Organisasi fotografi nirlaba ini bertujuan mengembangkan narasi berbasis penelitian yang independen untuk audiens kecil dan besar sambil menjamin pendekatan bernuansa saat mengangkat isu-isu sosial yang kerap kompleks. Bagaimana melakukan ini di dunia yang terlalu dipenuhi foto? Jawabannya: membangun tim fotografer/pembuat film yang inovatif, desainer 2D/3D dan interaktif, serta jurnalis/penulis. Selain itu: mengembangkan secara simultan lebih dari satu platform: menghubungkan pameran dengan produksi daring interaktif, serta buku, film, dan program pendidikan. Kuliah umum ini akan menampilkan beberapa dari 65 proyek yang telah dibawa ke hampir 300 kota, dengan isu meliputi migrasi, perubahan iklim, konflik, keberlanjutan, radikalisasi, dan identitas.

Bas Vroege
Bas adalah pendiri dan direktur Paradox, rumah produksi non-profit untuk fotografi dokumenter multiplatform. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Perspektief (1985-92) di Rotterdam dan Fotografie Biennale Rotterdam (1988-92). Di luar praktik kuratorialnya, dia bekerja sebagai dosen bidang editorial dan kuratorial di Leiden University, Belanda. paradox.nl

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan Talk Show Pass.

MINGGU, 10 SEP, 17:00-18:30, TEATER BULUNGAN

Dekade yang Dramatis: Transformasi Fotografi dari 2010-2020
Oleh Brendan Embser

Kelahiran Instagram pada 2010 memicu salah satu transformasi paling dramatis dalam budaya visual. Di penjuru bumi, publik berbagi gambar secara instan, artis mempromosikan karya mereka ke khalayak luas, dan pewarta foto menayangkan berita secara langsung. Apa yang kemudian terjadi pada fotografi seni saat “semua orang” adalah fotografer? Dalam kuliah umum ini, Brendan Embser, redaktur senior majalah Aperture, akan membahas bagaimana seniman foto mengembangkan visi baru yang berani—yang mengubah persepsi identitas dan komunitas—selama satu dekade perubahan besar dalam fotografi.

Brendan Embser
Brendan menjabat redaktur senior majalah Aperture. Dia pernah menjadi juri Addis Foto Fest, Ethiopia; Changjiang International Photography and Video Art Biennale, Chongqing; Sony World Photography Awards, London; WMA Masters, Hong Kong; serta pernah terlibat dalam portfolio review yang diselenggarakan New York Times dan Bronx Documentary Center. @brendanembser

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan Talk Show Pass.

SABTU, 16 SEP, 17:00-18:30, TEATER BULUNGAN

Melacak Cerita dari Sekitar 
Oleh Tadas Kazakevičius

Ada banyak kisah menarik dan isu penting di sekitar kita. Namun, rasa familiar membuat kepekaan kita kerap memudar untuk menyadari dan menangkapnya. Tadas, fotografer Lithuania yang meraih beragam penghargaan lewat proyek foto seputar tanah airnya, akan berbagi pengalamannya, juga tips untuk mencerna lingkungan sekitar dengan radar lebih sensitif dan perspektif lebih segar. 

Tadas Kazakevičius
Tadas, fotografer dokumenter asal Lithuania, menempatkan individu dan kisah mereka sebagai subjek utama dalam karyanya. Proyek garapannya, ‘Soon to be Gone’ (2014 – 2018) dan ‘Between Two Shores’ (2018 – 2019) pernah menerima berbagai penghargaan, termasuk World Press Photo, Leica Oskar Barnack, dan LensCulture Exposure. Karya-karyanya telah dipamerkan di banyak tempat, termasuk Jerman, Prancis, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, Swiss, Korea Selatan, serta Taiwan. tadaskazakevicius.com

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan Talk Show Pass.

MINGGU, 17 SEP, 17:00-18:30, TEATER BULUNGAN

Menciptakan Kisah yang Berdampak 
Oleh Kimberly dela Cruz

Sebagai medium, fotografi bisa berperan instrumental dalam mengungkap kebenaran sekaligus memerangi dusta. Dan medium ini sekarang bisa diberdayakan banyak orang, terutama ketika banyak dari kita telah memiliki telepon genggam yang dilengkapi kamera. Kimberly dela Cruz, fotografer independen asal Filipina, akan berbagi kisah dan inspirasi tentang cara memanfaatkan fotografi untuk mendokumentasikan kisah yang penting, memberi dampak bagi publik, memperlihatkan kebenaran di hadapan kekuasaan.

Kimberly dela Cruz
Kimberly, fotografer independen yang menetap di Manila, merintis kariernya sebagai koresponden foto untuk Philippine Daily Inquirer pada 2013, sebelum beralih ke jalur fotografi dokumenter dan bekerja untuk berbagai publikasi. Death of a Nation, proyeknya tentang dunia kejahatan di Manila dan kehidupan keluarga yang terdampak pembunuhan, dianugerahi W. Eugene Smith Memorial Fund for Humanistic Photography pada 2021 dan memenangkan World Press Photo 2023 kategori Long Term Projects untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania. kimberlydelacruz.com

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Inggris. Klik di sini untuk memesan Talk Show Pass.

SABTU, 23 SEP, 17:00-18:30, TEATER BULUNGAN

Refleksi 50 Tahun Perjalanan Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia
Oleh Johnny Hendarta

Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI) melalui dua era penting dalam dunia fotografi: analog dan digital. Kedua era ini sangat berpengaruh dalam perkembangan FPSI di Indonesia maupun dunia.

Johnny Hendarta
Johnny, seorang fotografer pernikahan dan komersial, menjabat Ketua Umum Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia (FPSI) masa bakti 2021-2024. Dia juga aktif di bidang pendidikan fotografi. Johnny merupakan Tenaga Pengajar Luar Biasa di Jurusan Fotografi ISI Yogyakarta sejak 1994, serta memimpin Nikon School Indonesia sejak 2008. @johnnyhendarta

Sesi ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Klik di sini untuk memesan Talk Show Pass.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi program@jipfest.com atau 0877-7155-0231 (Tasya). JIPFest berlangsung dari 8-24 September 2023 di Blok M, Jakarta. Festival ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Erasmus Huis, serta Kurawal Foundation.